LUMIX STORIES

Tips untuk fotografi perjalanan yang menarik - Jacob James

Pause

Matahari dini hari di Song Kul, Kirgizstan, menembus atap tenda, menciptakan poros cahaya lewat cerobong memasak.
LUMIX GX8 dengan LEICA DG SUMMILUX 15mm / F1.7 ASPH.(H-X015) 
1/50 dtk, F1.7, ISO 500

Seiring matahari terbenam di balik gereja di Breb, Maramures, cahaya keemasan mulai bersinar lewat asap yang muncul dari rumah-rumah desa.
LUMIX GX7 dengan LUMIX G X VARIO 35-100mm / F2.8 / POWER O.I.S.(H-HS35100) 
1/640 dtk, F5.6, ISO 200

Peziarah di Gereja Makam Suci, Yerusalem, Israel 
LUMIX GH4 dengan LEICA DG NOCTICRON 42,5mm / F1.2 ASPH. / POWER O.I.S.(H-NS043) 
1/60 dtk, F1.2, ISO 800

Memulai sebagai fotografer ‘anything really’, Jacob James menemukan fotografi perjalanan beberapa tahun yang silam. Tidak lama kemudian, ini menjadi jalannya untuk pembelajaran lebih lanjut tentang budaya dan menemui orang yang menarik. Hari ini, ia begitu bersemangat tentang apa yang ditawarkan fotografi perjalanan kepadanya, bahwa ia ingin setiap orang mengeksplorasi dunia dan membuat gambar terbaik. Mulai sempurnakan gambar-gambar perjalanan Anda di sini dengan membaca tips dari Jacob.

Lebih dekat
Jika saya bukan seorang fotografer, saya tetap akan bepergian karena bagi saya menjelajahi banyak tempat dan bertemu dengan orang adalah hasrat terbesar saya. Inilah aspek manusia yang menurut saya paling menyenangkan. Sehingga, tips pertama saya adalah dekatlah dengan orang. Saya sering bepergian dengan orang lokal yang mengerti, atau berteman dengan seseorang sewaktu ada di suatu tempat untuk membantu saya berkomunikasi dengan orang dan untuk memahami area yang saya kunjungi. Ambil langkah ekstra untuk membangun hubungan dengan subjek Anda, sehingga Anda dapat masuk ke dunia mereka.

Menggunakan mode burst
Arahkan kamera di bagian depan orang dan bidik; ini sama halnya saat Anda berada di Mumbai atau di London. Saat memotret orang, saya sering menggunakan mode burst. Saya tahan jari pada rana untuk mengambil beberapa gambar dalam satu kali tekan, dan biasanya gambar ketiga, keempat, atau kelima dalam urutan adalah yang terbaik. Umumnya, ada setengah detik antara saat berpikir subjek yang sedang diambil dan saat gambar berikutnya muncul. Pada saat itu, mereka sedikit relaks dan saat itulah Anda akan menangkap ekspresi wajah yang terbaik, tampilan terbaik untuk orang.

Kreatiflah
Pada pengalaman saya, gambar terbaik sering kali diambil setelah saya pikir saya mendapatkan gambar yang saya inginkan. Anda masuk ke dalam situasi dengan suatu ide, menangkap ide tersebut, lalu dengan kreatif Anda sedikit relaks. Itulah saat saya mulai bereksperimen dengan komposisinya, cobalah hal-hal yang berbeda, dan biasanya saat itulah gambar terbaik dibuat. Kerjakan menurut tema, lalu memotret, lakukan lebih sering dari yang menurut Anda perlu dilakukan.

Gunakan cahaya
Subjek yang buruk dengan pencahayaan yang bagus biasanya menghasilkan gambar yang lebih baik daripada subjek yang bagus dengan pencahayaan yang buruk. Menurut saya cahaya lebih penting daripada subjek. Saat itulah Anda memiliki keduanya bahwa Anda dapat mengambil gambar yang menonjol. Banyak orang menyarankan untuk memotret matahari terbit atau matahari terbenam, yang menurut saya bagus untuk gambar indah jenis tertentu, tetapi pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang tepat Anda butuhkan untuk subjek dan atmosfer Anda.

Jacob James

Jacob James

Jacob James, fotografer dokumenter perjalanan dan budaya memiliki hasrat untuk budaya dan pengalaman baru.
Karya-karyanya berpusat pada menangkap aspek kehidupan manusia di seluruh dunia dan telah dipublikasikan di majalah dan jurnal fotografi terkenal.
[instagram] @jacobjamesphoto