Inilah salah satu balap petualangan terberat: the Red Bull X-Alps. Para pesaing memulai start di Salzburg dengan berjalan kaki, dan para peserta paralayang menuju Monako, menavigasi 1138 kilometer medan Pegunungan Alpen yang berbahaya. Kondisi cuaca yang terus berubah membuat balap ini menjadi sangat tidak terduga. Ini juga dialami oleh fotografer Philipp Reiter, seorang pelari gunung (trail runner), yang mengikuti atlet Paul Guschlbauer untuk mendokumentasikan kegiatan balapnya. Philipp membawa kamera LUMIX S1R miliknya. ‘Ini bukan kamera yang paling ringan, tetapi melihat hasilnya nanti, saya tahu kamera ini adalah pilihan yang tepat. Detail pada foto sangat menakjubkan. Anda dapat melihat semuanya, keringat, kotoran, dan kelelahan di mata Paul'.
Saat kanak-kanak, orang tuanya sering mengajak Paul dan saudara perempuannya ke pegunungan. Mereka ingin meneruskan kecintaannya pada alam dan pegunungan kepada anak mereka. Philipp tidak selalu bersemangat dengan perjalanan ini. ‘Mengenang kembali, saya tidak terlalu ingat game komputer yang saya mainkan saat kecil dulu, tetapi saya ingat saat-saat kami menyalakan api unggun di puncak gunung’. Ia mulai berkompetisi dalam kompetisi ski saat remaja, dan bukan tanpa keberhasilan: ia memenangkan beberapa hadiah. Pada awalnya, ia hanya melakukan ini di musim dingin, namun segera menyadari bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan diri adalah dengan berlatih di musim panas juga. Itulah saat ia mempelajari tentang lari gunung, dan telah menjadi salah satu olahraga favoritnya sejak saat itu. Adrenalin, pemandangan yang menakjubkan, telah membuatnya ketagihan. Saat ini, ia masih berkompetisi, namun tidak sesering sebelumnya, karena ia telah menemukan gairah baru. fotografi.
Selain lari dan ski gunung, pegunungan juga menjadi subjek favoritnya untuk fotografi, dikombinasikan dengan atlet yang memberikan kinerja terbaik. Sebagai seorang pelari gunung, ia tidak hanya bugar, tetapi juga tahu apa yang diharapkannya. Itulah mengapa Paul Guschlbauer memintanya untuk mendokumentasikan kegiatan balapnya. Untuk proyek ini, Philipp membawa kamera LUMIX S1R dan berbagai jenis lensa. ‘Ini bukan kamera yang paling ringan, tetapi kualitas gambarnya fantastis. Anda dapat melihat begitu banyak detail. Alasan penting lainnya menggunakan kamera ini adalah karena performa rendah cahayanya. Bahkan pada ISO tinggi, kualitasnya luar biasa'. Ia menggunakan lensa 50mm untuk sebagian besar fotonya. ‘Tidak ada banyak waktu untuk berganti lensa’.The Red Bull X-Alps adalah salah satu balap paralayang terberat di dunia. ‘Para atlet diizinkan untuk mulai balapan pada pukul 5 pagi. Mereka mulai dengan berjalan kaki. Mulai pukul 6 pagi, mereka diizinkan untuk terbang. Mereka harus mendarat sebelum pukul 9 malam.
Lalu, mereka diizinkan untuk balapan hingga pukul 10.30 malam. Para atlet ingin melakukan paralayang selama mungkin, untuk mencapai jarak terjauh. Namun, mereka terkendala dengan kondisi cuaca'. Hal itu menjadikan sulit bagi Philipp untuk memprediksi di mana Paul akan mendarat. ‘Saya mengikuti Paul dengan pelacak GPS. Mendokumentasikan Paul selama penerbangannya sangat sulit, jadi saya fokus pada balapan dengan kaki'.Ini berlangsung berhari-hari, tidak hanya bagi Paul, tetapi juga bagi Philipp. Dan ia juga harus bekerja dengan kondisi yang berubah-ubah. ‘LUMIX S1R merupakan kamera yang tahan cuaca. Yang sangat berguna saat hujan. Kamera ini sangat kokoh.
Saya harus mendaki dan berlari untuk mengejar Paul dengan menggantung kamera di leher saya. Tidak terjadi apa-apa dengannya, begitu tangguh. Saat hujan, saya menyelipkan kamera di balik jaket untuk melindunginya'.Pemain ski gunung, pelari gunung, dan fotografer: semuanya merupakan bidang disiplin yang sangat berbeda dengan keunikan tantangannya masing-masing. Semuanya memerlukan kecepatan, untuk berhasil. Philipp selalu berjuang keras untuk mendapatkan hasil terbaik. Dapat melakukannya di pegunungan kesukaannya merupakan satu bonus. ‘Ketenangan, lokasi dan pemandangan yang indah: tidak ada yang sebanding dengannya’.
Philipp Reiter
Philipp Reiter (lahir 20 Juli 1991), seorang pemain ski gunung dan pelari gunung dari Jerman. Ia terpilih untuk tim ski gunung nasional Jerman. Reiter dilahirkan di Munich. Ia memulai ski gunung pada tahun 2001, dan berkompetisi untuk pertama kalinya pada 2006. Saat ini, ia tinggal di Bad Reichenhall dan mempelajari matematika dan biologi di University of Salzburg. Ia memulai fotografi sewaktu memulihkan diri dari cedera. Ia suka mengabadikan momen, untuk menangkap emosi. Ia memotret kegiatan olahraga sebagai ‘kameramen terbang' (semua medan, cepat, dan fleksibel), ikut serta dalam ekspedisi, dan melakukan pemotretan luar ruangan. Philipp adalah duta LUMIX.