Panca Indera KYOTO
Perjalanan yang menyajikan keindahan Jepang yang tak terlupakan
Tempat - tempat di Kyoto yang memanjakan panca indera Anda.Kyoto memiliki berbagai situs Warisan Dunia dan tempat-tempat menarik lainnya.
"Kenangan sering kali dikaitkan dengan panca indera; bau misalnya yang dapat mengingatkan kita pada masa lalu. Kyoto, destinasi terpopuler di dunia,* dipenuhi dengan budaya tradisional Jepang, seperti, kuil Shinto, kuil Buddha, kuliner Jepang, seni merangkai bunga, hingga rumah kayu tradisional. Jelajahi kota yang menakjubkan ini dengan panca indera Anda."
*”Kota Terbaik Dunia” tahun 2014-2015 oleh majalah travel terkemuka Amerika, Travel + Leisure
Sentuh bunga-bunga, rasakan alam semesta
Kado atau seni merangkai bunga telah dikenal selama lebih dari 600 tahun. Dalam seni ini, bunga musiman, daun, dan dahan memberikan kebahagiaan serta mengajarkan kita untuk menghargai keberadaan tanaman. Rangkaian bunga ini membuka pikiran kita tentang alam dan musim. Bunga yang segar memberikan kekuatan, ruangan terbuka mengajarkan tentang cara menikmai hidup, dan serangga pemakan daun menginspirasi makna hidup berdampingan. Setiap orang bebas memotong batang dan ranting bunga untuk dirangkai sebagai refleksi kepribadiannya. Menyentuh dan memegang bunga serta daunnya memberikan rasa nyaman dan rileks.
Toko Rangkaian Bunga KAFU
Didirikan dalam sebuah machiya (rumah kayu tradisional) yang berusia 80 tahun di Higashiyama Kyoto, Kafu menyediakan program bahasa Inggris untuk pengunjung mancanegara yang ingin merasakan kesenian Jepang, seperti masakan tradisional, seni merangkai bunga, upacara minum teh, kaligrafi, dan acara mencoba sake.
http://kafu.co/
Kursus Ikebana (seni merangkai bunga):
Kelas Praktek (75-90min)
5,000JPY/Orang,
Kelas Demonstrasi (30-45min)
3,000 JPY/Orang
Klik untuk menemukan KAFU
Rasakan yudofu dengan resep kaldu rahasia
Washoku, salah satu masakan Jepang berbahan dasar tahu, akhir-akhir ini menjadi populer di dunia. Jika ingin menikmati rasa tahu yang sebenarnya, yudofu merupakan rekomendasi terbaik. Makanan ini telah terkenal sejak lama di Kyoto, kota yang dikenal dengan kualitas air minum dan kuil Buddha-nya. Restoran yudofu yang kami kunjungi memproduksi tahunya sendiri setiap pagi. Dimasak dengan gerabah serta resep kaldu (dashi) rahasia, tahu ini memiliki tekstur halus dan lembut, juga rasa manis alami kedelai. Sensasi rasanya memberikan kehangatan yang menyenangkan. Selain itu, yudofu dapat dinikmati di tepi taman dengan aliran sungai kecil serta bunga sakura di musim semi.
Restoran Sohonke Yudofu Okutan Kiyomizu
Didirikan pada tahun 1653, konon Okutan merupakan restoran yudofu (tahu yang disajikan dalam mangkuk panas) tertua di Jepang. Menu yang disajikan oleh restoran ini menunjukkan bahwa mereka adalah spesialis Mukashidofu, tahu tradisional Jepang yang mereka produksi sendiri setiap pagi. Selain itu, meja-meja pengunjung ditata untuk menyuguhkan pemandangan taman dengan keindahan musimnya.
http://www.tofuokutan.info/
Daftar menu 3,240 JPY/orang (Rp 390.000).
Klik untuk menemukan Yudofu Okutan Kiyomizu
Rasakan keagungan pohon suci
Kuil Shimogamo (alias Kamomioya Jinja) adalah salah satu kuil utama di Kyoto. Kuil ini terletak di Tadasu no Mori, hutan seluas 124,000 m2 yang menjaga vegetasi alami sejak abad ke-tiga masehi. Sebagian pohonnya berusia 200 hingga 600 tahun. Yang menarik adalah pohon-pohon besarnya digantungi shimenawa atau tali suci. Tali ini melambangkan hutan yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan para dewa. Kuil Shimogamo memiliki gerbang bertingkat dua yang berwarna orange yang terang. Di dalam gerbang tersebut terdapat bangunan kuil yang merupakan simbol ketenangan dan keindahan budaya Kokufu yang berkembang sejak 1.000 tahun yang lalu.
Kamomioya Jinja(Kuil Shimogamo-jinja)
Salah satu kuil Shinto tertua di Kyoto. Kuil ini telah menjadi kuil utama kekaisaran sejak tahun 1868 dan telah menjadi Situs Warisan Dunia sejak tahun 1994.
http://www.shimogamo-jinja.or.jp/english.html
Tiket masuk ke Oidono sebesar 500 JPY per orang dewasa (Rp 60.000)
Klik untuk menemukan Kamomioya Jinja (Kuil Shimogamo-jinja)
Menghargai Kelembutan Aroma Dupa
Kodo (upacara dupa) merupakan seni mengagumi aroma dupa yang dibakar. Upacara ini ditetapkan sebagai salah satu bentuk kesenian di Jepang sekitar 500 tahun yang lalu, dan berkembang bersama budaya lain sebagai salah satu rangkaian untuk memperdalam nilai spiritual. Setelah wewangian kayu resin ditemukan di daratan 1400 tahun yang lalu, Kodo mulai berkembang setelah dupa diperkenalkan di Jepang bersama dengan masuknya agama Buddha. Seperti zaman dulu, kayu dupa yang digunakan di Jepang saat ini diimpor dari beberapa negara di Asia. Kodo menggunakan kata “dengar” untuk mendiskripsikan sikap dalam membaui wewangian yang dianggap sebagai sebuah dialog dengan aroma. Sikap “mendengarkan” bau harum kayu dupa seperti jinko (kayu gaharu) dan kyara (jenis lain kayu gaharu) yang dibakar pada pembakaran dupa merujuk pada monko, yang secara harfiah bermakna “mendengarkan bau,” sebuah terminologi yang mencerminkan sensibilitas khas Jepang. Kayu dupa dapat menghasilkan aroma lembut ataupun aroma tajam yang berbeda satu dan yang lainnya. Dari sini kami menemukan bahwa leluhur Jepang memiliki kepekaan luar biasa yang memperkaya kesenian Jepang. Mengesankan bukan?
Apotek Yamada-Matsu Kobokuten
Yamada-Matsu, yang terletak di dekat istana kekaisaran Kyoto, adalah toko obat tradisional spesialis obat herbal dan kayu dupa. Toko ini memproduksi dupa dan produk wewangian yang berasal dari bahan-bahan alami.
http://www.yamadamatsu.co.jp/en/
Sesi monko mini (± 45 minutes)
1,500 JPY/orang (Rp 180.000)
Klik untuk menemukan Yamada-Matsu Kobokuten
Nikmati gemericik air sungai dan pohon yang ditiup oleh angin.
Di awal petang, kami mengunjungi Gion, salah satu distrik hiburan terkenal di Kyoto. Area Gion yang berada di dekat jembatan Tatsumi adalah tempat yang sangat indah dengan deretan machiya (rumah kayu tradisional) yang rapi. Kami berjalan menyusuri paving block, dan berhenti untuk mengagumi segala hal yang terlihat harmonis.
Jembatan Tatsumi
Jembatan yang membelah sungai Shirakawa di Gion, distrik hiburan di Kyoto. Pemandangan kota menarik, terdiri dari deretan rumah kayu yang terawat dengan baik, tercatat sebagai tempat yang dilindungi oleh negara.
Klik untuk menemukan jembatan Tatsumi
Tags : PERJALANAN