Pilih Warna
Retail Sales Price: Panasonic Online Price: Beli SHOP NOW WHERE TO BUY Buy from Panasonic Where to Buy Out of Stock at Panasonic Online

Konsep baru “Talking to Your TV”

Konsep baru “Talking to Your TV”

Voice Interaction

Fungsi Voice Interaction memudahkan pengoperasian TV dengan perintah suara. Fitur ini memudahkan pengguna mengganti layar siaran acara TV ke layar my Home Screen atau melakukan pencarian di web tanpa prosedur yang rumit. Kita akan membahas tentang antarmuka pengguna/ user interface (UI) generasi baru dengan para teknisi yang mengembangkan TV ini.

lm_5_4_lc_01_131210
lm_5_4_lc_02_131210

Sebagai pendahuluan, apa itu Voice Interaction?

Yokohagi:  Sama seperti namanya ya, fungsi ini memungkinkan kita mengoperasikan TV dengan perintah suara. Pengguna hanya perlu mengucapkan kalimat perintah atau kata pencarian ke arah Touch Pad Controller atau smartphone.* Pengoperasian seperti ini sangat mudah diterapkan dan nyaman dilakukan.
*“TV Remote 2” harus diinstal untuk dapat menggunakan smartphone.

- Pencarian Konten
- Memasukkan Teks
- Menjelajah Web dan Membaca Teks
- Pengoperasian Secara Konvensional Juga Tersedia.
(Memperbesar/Mengecilkan Volume, Mengganti Saluran Secara Manual, dsb.)

Apa yang mendorong Anda untuk mulai mengembangkan teknologi ini?

Yokohagi: Semua itu diawali dengan fungsi Voice Guidance yang dipasarkan di Jepang pada tahun 2010. Fungsi ini mampu memberitahu pemirsa tentang hal-hal seperti saluran yang dipilih dan nama acara TV yang sedang dilihat. Fungsi tersebut dikembangkan untuk memudahkan pengoperasian TV bagi pengguna yang memiliki gangguan indera penglihatan.

Dimulai dengan model baru di tahun 2013, kami memperluas fungsi ini hingga mampu mengenali 20 bahasa. Pada saat itu kami mengadakan rapat untuk mempertimbangkan antarmuka pengguna generasi baru. Maka kami mengusulkan tentang kenyamanan menggunakan fitur Voice Interaction dalam pokok bahasan rapat tersebut, dan diambil keputusan bahwa kami tidak hanya akan menyediakan fitur Voice Guidance, namun juga akan memperkenalkan pengoperasian TV dengan cara baru di mana pengguna lain juga bisa mengoperasikan TV melalui perintah suara.

Ketika akhirnya menindaklanjuti konsep tersebut, kami dihadapkan dengan pertanyaan seperti “Apa yang bisa dilakukan pengguna dengan fitur Voice Interaction?” dan “Perintah apa yang harus diucapkan pengguna?” Karena kami benar-benar mengubah keseluruhan konsep TV maupun remote control menggunakan deteksi suara untuk mengoperasikan perintah yang sebelumnya dilakukan dengan menekan tombol pada remote control, maka kami merasa berada di dunia yang benar-benar baru dan tidak kami kenal.

Beberapa penyempurnaan yang penting juga dilakukan untuk remote control bukan?

Sekito: Ya, ada banyak penyempurnaan yang dilakukan terhadap remote control konvensional sehingga lebih mudah digenggam dan dioperasikan. Namun beberapa model ada yang memiliki hingga 50 tombol, jadi kami menerima kritik bahwa remote control tersebut lebih sulit dioperasikan, dan beberapa pengguna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menggunakannya secara efektif.

Pada tahun 2012, kami mengembangkan Touch Pad Controller yang mampu mengurangi sejumlah besar tombol pada remote control, dan kemudian dipasarkan di tahun yang sama.

Remote control baru yang terkesan "minim tombol" tersebut sangat jauh berbeda dengan remote tipe konvensional. Pengguna hanya perlu menggulir touch pad yang terletak di bagian tengah remote menggunakan ibu jari, sehingga memberikan pengoperasian yang intuitif seperti penggunaan mouse pada PC.

Di tahun 2012, desain remote control baru tersebut dipasarkan dengan tujuan untuk memudahkan pengoperasian TV. Selanjutnya untuk desain di tahun 2013, remote dilengkapi dengan mikrofon internal sehingga pengguna dapat mengoperasikannya dengan perintah suara. Sudah jelas bahwa pengoperasian remote control konvensional dapat dilakukan dengan mudah dan selain itu, pada saat yang sama remote control juga dapat digunakan sebagai mic. Kami menggabungkan dua fungsi tersebut dalam satu unit, dan agar pengguna tidak kebingungan untuk menggunakannya sebagai mic atau remote, kami telah bekerja keras untuk membuat alat ini berfungsi sebagaimana mestinya dan mudah dioperasikan siapa saja.

Koganei: Kami memulainya dengan mempelajari fungsi kontrol suara pada produk pesaing untuk mengubah volume dan siaran acara menggunakan perintah suara. Dan kami mempertimbangkan apakah fungsi perintah suara tersebut sudah tepat seperti yang diinginkan pengguna.
Namun, pengoperasian TV dengan perintah suara memang suatu konsep yang baru dan pengguna belum terbiasa. Misalnya saja jika kita mengatakan “Silakan berikan perintah untuk TV Anda” atau “Silakan mengoperasikan TV dengan perintah suara,” maka pengguna tidak akan tahu apa yang harus diucapkan. Sehingga akan menimbulkan kesan membingungkan, dan tentu kami tidak ingin membuat pengguna mengalami kesulitan seperti itu.

Konuma: Lalu kami mulai memikirkan tentang situasi di mana pengguna biasanya memakai mikrofon. Dan akhirnya, kami semua sepakat bahwa pengguna akan lebih nyaman menggunakan mikrofon untuk melakukan pencarian di web.

Apa saja fitur yang tersedia pada alat pendeteksi suara?

Koganei:  Singkatnya, alat ini memiliki dua 'otak' utama.
Tujuan utama dari Fungsi Suara ini adalah kedua 'otak' tersebut dapat saling bekerja sama dengan baik.

Misalnya ada perintah tertentu untuk pengoperasian dasar TV, seperti “Volume Up.” Kami menyebutnya “perintah khusus” dan memori tersebut disimpan di salah satu 'otak'. Dan ada juga kata-kata yang bebas diucapkan oleh pengguna. Misalnya saja kalimat untuk pencarian web. Kami menyebutnya “perintah bebas” dan memori tersebut disimpan di 'otak' yang lain. Fitur utama dari alat ini adalah kemampuannya untuk mendeteksi kedua jenis perintah tersebut -- satu 'otak' dengan kamus kata khusus, dan bagian 'otak' lain dengan layanan cloud untuk mengenali kalimat bebas. Dengan kata lain, alat ini adalah sebuah hybrid engine. Alat ini dapat mendeteksi kata-kata yang diucapkan oleh pengguna menggunakan bank data kosakata berukuran super besar.

Biasanya, jika pengguna ingin memberikan perintah pengoperasian TV seperti “Volume Up,” maka hanya 'otak' untuk kamus kata khusus yang ditanam di dalam TV yang akan bekerja. Begitu pula, jika pengguna ingin memasukkan kata pencarian, maka hanya 'otak' untuk deteksi kata bebas yang akan bekerja. Namun, ini berarti bahwa kata kunci key dan program TV yang sedang dilihat tidak dapat dikenali oleh alat deteksi kata bebas dalam satu ucapan perintah. Hal ini membuat pengoperasiannya kurang nyaman.

A) “Web Search” -› [Please say keyword] -› “Panasonic”
B) “Search for Panasonic by web.”

Dengan alat kami, kamus kata khusus dan deteksi kata bebas bekerja secara bersamaan, sehingga mampu mengenali perintah pengoperasian TV maupun frasa pencarian kata bebas. Kami mempertimbangkan performa seperti ini dengan seksama selama proses pengembangan untuk menciptakan fungsi yang benar-benar nyaman bagi pengguna.

Konuma:  Misalnya, jika Anda ingin mencari gambar bunga (“flower photos”) maka sebaiknya katakan “search” terlebih dulu. Kami ingin menciptakan sebuah sistem yang bisa mengenali maksud perintah Anda secara intuitif melalui kata yang diucapkan. Sehingga Anda hanya perlu mengucapkan kata “flower” ke arah mikrofon yang tersedia. Setelah mengucapkan kata “flower,” TV akan merespons dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti “Do you want photos or videos?” (Anda ingin mencari gambar atau video?)

Dan Anda menyediakan kemampuan yang akurat tersebut dalam berbagai bahasa?

Yokohagi: Ya, kami bekerja sangat keras khususnya dalam proses pengembangan jenis bahasa. Kami juga harus memeriksa kompatibilitas dengan bahasa di lebih dari 20 negara. Benar-benar tugas yang sangat sulit. Kami harus memeriksa kualitas “pembacaan” dengan seksama, selain itu kami juga harus membedakan mana yang termasuk kata khusus dan kata bebas yang sering digunakan pengguna dalam komunikasi. Misalnya, “my Home Screen” termasuk kata khusus, namun juga merupakan perintah yang digunakan secara universal. Oleh karena itu perintah “my Home Screen” diatur untuk memberikan respons yang sesuai untuk setiap bahasa. Selain pengaturan umum tersebut, kami menyediakan respons yang sangat tepat dan akurat untuk perintah dalam setiap bahasa.

Konuma: Namun tergantung pada bahasanya, kemampuan deteksi cenderung kurang akurat pada beberapa kasus. Ketika timbul suatu masalah, kami akan bekerja tanpa mengenal lelah untuk menyelidiki dan menemukan apa penyebabnya, bisa saja berasal dari mic, atau pada kamus internal yang tertanam di TV, atau penyebab lainnya.

Secara spesifik, apa yang menyebabkan kemampuan deteksi kurang akurat?

Konuma: Ini hanya sebagai contoh saja, namun pada tahap pengembangan kami mengalami kesulitan untuk kata-kata seperti angka yang bisa dibaca dengan beberapa gaya baca. Misalnya dalam bahasa Inggris, angka “223” bisa dibaca sebagai “two-twenty-three” atau “two hundred and twenty three”. Hal yang sama juga terjadi untuk bahasa lainnya. Masalahnya adalah bagaimana pelafalan kata tersebut dan bagaimana cara untuk mengenalinya. Bahkan pada tahap awal ketika masih prototype, angka dalam bahawa Taiwan sama sekali tidak dapat dikenali. Sistem penomoran dalam bahasa Prancis lebih rumit lagi. “70” diucapkan sebagai “60+10,” dan “80” diucapkan sebagai “4x20.” Benar-benar sangat sulit untuk mendapatkan kamus yang akurat untuk bahasa tertentu dengan berbagai ekspresi.

 

Anda tidak dibantu oleh orang yang memahami bahasa untuk 20 negara tersebut, lalu bagaimana cara Anda memastikan akurasinya?

Yokohagi: Sungguh rumit ya, namun kami akan menampilkan perintah kontrol untuk setiap bahasa tersebut pada PC dan PC akan membacakannya. Lalu kami akan memasukkannya dalam tahap pengembangan TV untuk verifikasi. Terakhir, kami meminta bantuan dari staf Panasonic di setiap negara untuk memeriksa hasilnya, dan kami meminta masukan dari mereka.

Koganei: Kami harus menangani data dalam jumlah besar dan ini merupakan pekerjaan yang sangat rumit, namun tidak dapat dikesampingkan jika kita ingin merealisasikan fungsi deteksi suara ke dalam antarmuka pengguna. Jadi kami mengulang kembali pengaturannya, berulang kali, sampai diperoleh akurasi yang memuaskan.

Bagaimana cara Anda mengembangkan remote control karena alat ini merupakan faktor penting dalam fungsi deteksi suara?

Sekito: Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kami menciptakan Touch Pad Controller 'minim tombol' di tahun 2012. Dan untuk versi terbaru, kami menambahkan fungsi kontrol suara di dalamnya. Jadi kami menyiasatinya dengan menugaskan satu tim teknisi untuk menangani masalah hardware dan mendesain remote control, dan menugaskan tim teknisi lain untuk menangani masalah software untuk menciptakan TV yang dapat mengenali perintah suara. Kedua tim tersebut bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Pengembangan Voice Interaction ini adalah teknologi yang pertama kali dihadirkan. Bukankah ini suatu pencapaian yang luar biasa?

Imai: Ya, benar sekali. Kami bekerja sebagai satu tim untuk menyelesaikannya. Namun tim hardware dan tim software bekerja secara terpisah. Unit remote control dikembangkan oleh divisi hardware, sedangkan GUI TV dikembangkan oleh divisi software. Karena remote control menjadi bagian yang penting dari TV, dan kami bertujuan untuk mempermudah pengguna mengoperasikan dan menambah pengalaman mereka ketika menonton TV, maka anggota dari setiap divisi diseleksi kembali untuk membentuk satu tim. Hal ini membuat kami bisa menggabungkan teknologi dari kedua divisi tersebut yang ditindaklanjuti dengan membuat sebuah prototype.

Bagian yang paling sulit adalah menentukan target. Tidak seperti teknisi kualitas gambar dengan target yang mudah dilihat dan dibandingkan, Integrasi antara Voice Interaction dan Mic adalah sebuah bidang yang baru. Tidak ada kriteria yang jelas untuk mengevaluasi kualitasnya selama tahap pengembangan. Tugas ini benar-benar sulit, karena kami tidak dapat menentukan kapan tepatnya pengembangan tersebut telah selesai.

Bukankah cukup sulit untuk menambahkan mikrofon dalam bentuk yang sangat kecil namun dapat memberikan kualitas yang tinggi?

Sekito: Poin evaluasi untuk fungsi mic adalah kemampuan deteksi suara. Faktor ini dievaluasi menggunakan tiga parameter performa:

- Performa nirkabel (komunikasi lancar tanpa gangguan)
- Performa mic (fungsi pengumpulan suara)
- Performa alat pendeteksi (kemampuan TV untuk memahami arti dari perintah suara).

Pertama, desain hardware difokuskan untuk mencapai performa fungsi nirkabel dan mic yang baik, lalu desain software memiliki target untuk menyempurnakan alat pendeteksi pada TV. Kunci untuk bisa berhasil adalah meningkatkan performa seoptimal mungkin dengan batasan ada dalam proses pengembangan.

Namun meningkatkan performa tidak menjadi satu-satunya tujuan kami. Namun hal ini juga penting untuk mencapai keseimbangan. Misalnya jika Anda meningkatkan sensitivitas mic, maka efeknya suara latar belakang juga akan terekam, dan ini dapat menyebabkan kesalahan pengoperasian. Kami harus dapat mendeteksi suara yang diperlukan saja, misalnya ketika berada di dalam sebuah toko yang ramai atau jika ada banyak orang yang gaduh ketika menonton film yang seru. Sebaliknya, jika kisaran presisi pengumpulan suara dipersempit, maka pengguna harus mengucapkan perintah dengan sangat lantang. Jadi kita harus fokus untuk mendapatkan level keseimbangan yang ideal.

Imai: Ketika menyeleksi ratusan parameter melalui trial and error, kami mendapatkan beberapa parameter yang optimal untuk TV. Setelah berulang kali memverifikasi parameter tersebut, kami menerapkan parameter yang memiliki tingkat deteksi paling tinggi.

Kami sangat yakin dengan desain remote control yang baru, namun itu baru percobaan pertama untuk mengintegrasikan mic ke dalam remote control, jadi tantangannya benar-benar berbeda. Tanpa ada tolok ukur dasar, kami kesulitan dalam memutuskan spesifikasi untuk memverifikasi hasilnya. Kami juga menerapkan berbagai macam pendekatan untuk mendesain model yang memudahkan penggunaannya.

Dengan cara ini, kami berusaha menyempurnakan setiap area, termasuk desain model dan menguji prototype tersebut secara internal sekitar 3-4 bulan sebelum produk diluncurkan. Baru kali ini kami menerima banyak tamu yang datang dan ingin membahas tentang penggunaan fungsi baru ini. Kami juga mendapatkan banyak komentar yang mendukung, seperti “Hebat sekali!” dan “Sangat mudah digunakan.” Dengan dorongan tersebut kami sangat yakin bahwa produk ini akan sukses.

Namun, meskipun “kemampuan pengoperasian dengan suara” telah dievaluasi dengan seksama, masih ada beberapa area yang perlu ditingkatkan akurasinya. Kami bekerja sama dengan seluruh anggota tim, mengerahkan seluruh daya upaya untuk menyelesaikan desain tepat sesuai tenggat waktu produksi.

Jadi pengoperasian untuk pencarian maupun ketika menampilkan browser web di layar TV menjadi lebih mudah bukan?

Nakaoka: Ya, tepat sekali. Salah satu keuntungan utamanya adalah informasi pada browser web dapat ditampilkan pada layar TV yang lebar dan dapat ditonton bersama banyak orang.

Menurut kami fitur ini sangat nyaman dan banyak orang bisa melakukan pencarian kemudian menggunakan informasi yang ditampilkan di layar untuk mengambil keputusan. Sebagai contoh kita bisa mencari lokasi di peta, dan orang lain bisa ikut melihatnya untuk memutuskan tempat tujuan liburan, atau kita bisa mencari macam-macam resep dan memutuskan menu makanan apa yang akan dihidangkan.

Jika kita menggunakan remote control konvensional, maka harus memasukkan setiap kata kunci satu per satu, dan sepertinya akan merepotkan. Kemampuan TV untuk memasukkan kata pencarian melalui perintah suara menjadikan remote control sebagai smartphone dengan kontrol suara yang mudah digunakan. TV ini memungkinkan Anda mencari sebuah kata kunci dengan cara mengucapkannya, lalu Anda bisa melihat hasil pencarian. Pencarian dengan perintah suara jauh lebih cepat dibandingkan dengan memasukkan teks secara manual. Rahasia dari pencarian cepat ini adalah browser web selalu dibuka di latar belakang dan berstatus siaga (standby). Jika Anda mengucapkan kata kunci, maka browser web akan ditampilkan di layar TV. Hal ini akan mempersingkat waktu untuk membuka dan menampilkan hasil pencarian. Benar-benar canggih karena Anda bisa melakukan pencarian dengan perintah suara di depan semua orang. (Tertawa)

Kemampuan untuk menggunakan fungsi pembacaan browser web juga merupakan sebuah kemajuan. Fitur ini dapat mendeteksi berbagai macam struktur halaman web, dan akan secara akurat menentukan prosedur yang paling mudah untuk memahami kontennya dari lokasi yang dipilih pointer. Ketika membacakan kalimat yang panjang seperti artikel berita dan blog, Anda bisa mendengarkannya dengan nyaman.

Bagaimana respons pasar setelah peluncuran?

Imai: Respons mereka sungguh luar biasa, banyak orang yang mengatakan bahwa akurasi fitur deteksi suara dari Panasonic sangat bagus dibandingkan dengan produk pesaing. Khususnya bagi konsumen di Jepang yang banyak memberikan pujian, mereka mengatakan "Fitur voice interaction benar-benar canggih. Saya ingin mencoba menggunakannya untuk pengoperasian lain."

lm_5_4_lc_37_131210
lm_5_4_lc_40_1_131210

Daisuke Yokohagi
Panduan Suara dan Evolusinya
Teknisi Software
Bergabung dengan Grup Sistem Otomotif & Industri pada tahun 1999.
Pindah ke Divisi Pengembangan TV pada tahun 2006.
Mengembangkan middleware TV interaktif, seperti Siaran Data untuk pasar Uni Eropa.

Yang perlu Anda ketahui...
Ada fungsi spesial yang hanya dimiliki oleh WT600 dan WT60 yaitu lampu LED hias akan 'mengalir' di sepanjang bagian bawah kabinet ketika pengguna mengucapkan perintah suara. Efek ini sangat cantik. Menurut saya TV yang mampu memberikan masukan visual kepada pengguna sangat bermanfaat. TV juga akan menunjukkan respons seperti ini dalam situasi lainnya. Misalnya ketika ada panggilan masuk dari Skype, atau ketika alarm timer berbunyi. Cobalah.

lm_5_4_lc_40_2_131210

Tomohiro Koganei
Deteksi Suara
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 2001.
Mengembangkan software aplikasi TV seperti Browser Siaran Data dan Panduan TV untuk pasar Jepang sejak tahun 2002 hingga 2011.

Yang perlu Anda ketahui...

Sebernarnya sistem ini bisa mengenali berbagai kata yang berbeda untuk satu perintah suara ketika Anda melakukan pencarian. Perintah "Search for" tercantum dalam Panduan Bantuan Voice Interaction, namun sistem juga akan mampu mengenali perintah "Look for" atau "Find." Kemampuan ini dirancang untuk mengenali berbagai macam ekspresi. Pengguna dalam bahasa tertentu yang didukung oleh TV dapat mengucapkan beberapa ekspresi yang semua dapat dikenali.
Jadi jika Anda salah mengucapkan suatu frasa untuk perintah pencarian, sistem mungkin dapat mengenalinya dan melakukan tugas yang Anda perintahkan. Cobalah dengan mengucapkan kalimat perintah yang berbeda untuk mengetahui perintah apa saja yang bisa digunakan. (Tertawa)

lm_5_4_lc_40_3_131210

Tomohiro Konuma
Deteksi Suara
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi R&D Perusahaan Panasonic pada tahun 1993.
Melakukan riset dan mengembangkan teknologi Pengenalan Suara dan pemrosesan Suara sejak tahun 1993 hingga 2012.
Pindah ke Perusahaan AVC pada tahun 2012.

Yang perlu Anda ketahui...
Perintah suara untuk TV juga didesain untuk dapat mengenali berbagai ekspresi. (Namun ada beberapa batasan). Biasanya, salah satu perintah yang tercantum dalam Panduan Bantuan dapat digunakan, namun TV juga didesain untuk mengenali beberapa pelafalan yang berbeda jika perintah yang diucapkan tidak jelas.

Bila memungkinkan, kami juga ingin bisa mendeteksi perbedaan ekspresi untuk semua bahasa di dunia, namun ini adalah target ke depannya. Kami benar-benar ingin menyediakan beragam variasi bahasa. Kami bercita-cita untuk mengembangkan TV yang dapat mendeteksi semua bahasa dengan lengkap dan menyeluruh.

lm_5_4_lc_43_1_131210

Hideaki Nakaoka
Desain Sistem Browser/ Desain UI
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Teknik Produksi Perusahaan Panasonic pada tahun 1994.
Pindah ke Divisi R&D Perusahaan pada tahun 2000 dan melakukan riset tentang browser, siaran data dan DRM untuk siaran IP.
Pindah ke Divisi Pengembangan TV pada tahun 2007.

Yang perlu Anda ketahui...
Menurut saya fungsi yang paling mudah digunakan adalah kemampuan pencarian web menggunakan perintah suara langsung dari layar home. Ada banyak keuntungan dari fitur ini. Anda tidak perlu memasukkan teks menggunakan keyboard seperti pada PC, dan browser akan segera membuka untuk menampilkan hasil pencarian.

Anda juga bisa mengoperasikan browser tersebut dengan perintah suara. Misalnya, jika teks browser terlalu kecil dan sulit dibaca, cukup katakan "Zoom in" untuk memperbesar.

lm_5_4_lc_43_2_131210

Makoto Sekito
Remote Control, Integrasi Mic
Teknisi Hardware
Bergabung dengan Divisi TV Panasonic pada tahun 2002.
Mengelola pengembangan CATV STB untuk Amerika Utara hingga tahun 2007.
Kemudian ia menangani pengembangan LSI untuk siaran generasi baru pada tahun 2010.

Yang perlu Anda ketahui...
Sebagai anggota tim remote control, kami bertujuan untuk mendesain Touch Pad Controller yang memudahkan pengguna dalam mengoperasikan TV.

Remote control dengan banyak tombol saat ini masih umum digunakan, namun menurut saya model yang lebih sederhana seperti Touch Pad Controller ini akan semakin populer ke depannya. Kami selalu berharap bisa membuat pengoperasian remote control menjadi semakin mudah.

lm_5_4_lc_43_3_131210

Kazuhiro Imai
Remote Control, Integrasi Mic
Teknisi Hardware
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 1998.
Saat ini mengembangkan hardware untuk Touch Pad Controller.

Yang perlu Anda ketahui...
Touch Pad Controller didesain dengan mempertimbangkan aspek hardware dan software secara seksama. Hingga saat ini, remote control tersedia dalam bahasa dan banyak tombol yang berbeda untuk setiap negara dan wilayah, ini berarti kita membuat lebih dari 50 tipe yang berbeda setiap tahunnya. Namun Touch Pad Controller bersifat universal, jadi hanya akan ada satu tipe untuk seluruh dunia. Saya berharap agar kami dapat mengembangkan desain baru yang bisa digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.